Galleonnewsonline – Perompak Somalia muncul lagi setelah hampir satu dekade absen dari sorotan dunia. Baru-baru ini, sejumlah kapal dagang kembali menjadi sasaran pembajakan di perairan lepas pantai Somalia. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan maritim dan stabilitas perdagangan internasional.
Kembalinya perompak Somalia disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah melemahnya patroli keamanan di wilayah tersebut. Setelah bertahun-tahun dianggap aman, beberapa negara menarik armada angkatan lautnya, membuka celah bagi kelompok perompak untuk beraksi kembali.
Selain itu, kondisi sosial dan ekonomi di Somalia masih jauh dari stabil. Kemiskinan ekstrem, kurangnya lapangan kerja, dan lemahnya pemerintahan lokal mendorong sebagian warga untuk kembali melakukan pembajakan sebagai sumber penghasilan. Para perompak memanfaatkan celah hukum dan lemahnya pengawasan di wilayah pesisir untuk mengatur serangan.
Perompak Somalia muncul lagi juga dipengaruhi oleh perubahan jalur perdagangan laut. Beberapa kapal memilih rute lebih dekat ke pantai Somalia demi menghemat biaya, meski risikonya tinggi. Hal ini memberi peluang bagi kelompok perompak untuk melakukan serangan dengan lebih mudah.
Reaksi internasional pun bermunculan. Beberapa negara mulai mengirim kembali kapal patroli untuk mengamankan jalur pelayaran. Namun, para pengamat menilai bahwa solusi jangka panjang memerlukan pendekatan lebih dari sekadar kekuatan militer. Peningkatan stabilitas sosial dan ekonomi di Somalia menjadi kunci utama untuk mencegah perompakan kembali terjadi.
Kembalinya ancaman ini menjadi pengingat bahwa keamanan maritim harus tetap menjadi prioritas global. Jika tidak, risiko gangguan pada perdagangan internasional akan terus meningkat, membawa dampak besar bagi perekonomian dunia.