galleonnewsonline.com – Pasar kripto melemah akibat kebijakan The Fed yang cenderung hawkish dalam beberapa waktu terakhir. Ketidakpastian arah suku bunga acuan yang masih tinggi menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor aset digital, yang cenderung menghindari risiko di tengah tekanan ekonomi global.
Kenaikan Suku Bunga Bikin Pasar Kripto Tertekan
Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) kembali menegaskan sikap hati-hati terkait inflasi yang belum sepenuhnya terkendali. Meski belum menaikkan suku bunga secara langsung dalam pertemuan terakhir, pernyataan yang disampaikan mengindikasikan peluang kenaikan suku bunga tambahan dalam waktu dekat.
Sikap ini secara langsung berdampak negatif terhadap pasar kripto, yang dikenal sangat sensitif terhadap kebijakan moneter. Investor cenderung mengalihkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman seperti obligasi atau dolar AS, meninggalkan pasar kripto dalam tekanan jual.
Harga Bitcoin dan Altcoin Turun
Setelah pengumuman The Fed, harga Bitcoin (BTC) turun di bawah level support penting, sementara Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan beberapa altcoin besar lainnya juga mengalami koreksi tajam. Dalam 24 jam terakhir, rata-rata penurunan harga berada di kisaran 3–5%.
Sentimen negatif ini memperpanjang tren pelemahan yang sudah terlihat sejak awal bulan, ditandai oleh volume transaksi yang juga ikut menurun drastis.
Investor Kripto Mulai Bersikap Hati-Hati
Kondisi ini membuat banyak investor kripto mengambil posisi wait-and-see. Aktivitas di bursa cenderung stagnan, sementara beberapa trader memilih menyimpan aset dalam stablecoin untuk menghindari fluktuasi harga.
Kekhawatiran terhadap potensi resesi ekonomi global serta konflik geopolitik turut memperburuk sentimen pasar. Dalam jangka pendek, analis memperkirakan pasar kripto akan tetap volatile, tergantung pada pernyataan dan kebijakan lanjutan dari The Fed.
Potensi Pemulihan Masih Ada?
Meski saat ini pasar kripto sedang lesu, beberapa analis meyakini bahwa tekanan ini bersifat sementara. Jika The Fed mulai melonggarkan kebijakan atau jika data inflasi membaik, maka aset kripto berpotensi pulih dan kembali menarik minat investor.
Namun, investor diimbau untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio guna mengelola risiko dengan lebih bijak di tengah ketidakpastian.
Kesimpulan
Pasar kripto melemah akibat kebijakan The Fed yang belum berpihak pada aset berisiko. Ketidakpastian suku bunga dan arah kebijakan moneter memicu kegelisahan investor, menekan harga Bitcoin, Ethereum, dan aset digital lainnya. Meskipun kondisi ini belum menunjukkan titik balik, peluang pemulihan tetap terbuka jika kondisi makro ekonomi membaik.
Mungkin Anda Berminat Dengan : Indonesia Peringkat 2 Pengguna Aplikasi Kripto Dunia